Pagi tadi tidak seperti biasanya, memasuki areal parkir basement Gedung Plaza Mutiara harus sedikit antri, meski tidak terlalu panjang. Karena biasanya saya sampai kantor sekitar jam 10 siang tidak pernah antri seperti itu, saya pikir mungkin sedang ada acara di Hotel Marriot sehingga banyak tamu berdatangan untuk memarkir kendaraannya. Areal parkir juga demikian, biasanya banyak space yang kosong, sampai-sampai saya punya kavling parkir sendiri di basement 1, pagi tadi sudah terisi kendaraan lain, sehingga saya terpaksa sedikit menyingkir ke bawah, ke basement 2. Saya kemudian bergegas ke kantor di lantai 8 melalui lift barang, seperti biasanya.
Adzan Dzuhur berkumandang, tidak terasa dua jam telah berlalu, belum banyak pekerjaan kantor yang saya lakukan. Saya lebih tertarik dengan perkembangan berita-berita seputar Gayus Tambunan dan artikel-artikel di situs eramuslim. Sejenak kemudian, saya bergegas menuju musholla gedung yang berada di Basement 1 untuk menunaikan shalat dzhuhur dan break makan siang. Pemandangan yang tidak biasa kembali saya jumpai sesampai di Basement 1. Begitu pintu lift terbuka, ramai anak-anak muda usia belasan tahun (ABG), bahkan beberapa terlihat masih mengenakan seragam SMU, berebut memasuki lift. Untungnya ada petugas berbaju hitam, belakangan saya tahu petugas itu adalah staff PT Java Musikindo, perusahaan milik selebrity Adrie Subono. Sehingga saya dan beberapa orang akhirnya bisa keluar dari lift. Tapi saya kemudian kesulitan memasuki Musholla karena posisi musholla persis disamping pintu lift tersebut. Sayapun kemudian mendekati seorang petugas sekuriti yang sedang melepas sepatunya, sepertinya akan menunaikan sholat juga, dan bertanya. "Pak, ini anak-anak ABG pada ngantri apaan sih, kok rame banget?" Dengan entengnya bapak sekurity ini menjawab, "pada ngantri buat beli tiket ke neraka, mas! Kita mah beli tiket ke surga aja yok!" seraya membantu saya menyingkirkan kumpulan anak-anak yang menghalangi jalan ke tempat wudhlu. Tidak lama saya mengetahui dari obrolan anak-anak tadi, mereka sedang antri untuk mendapatkan tiket sebuah konser musik yang pagi ini mulai dijual oleh PT Java Musikindo di lantai 2 dengan harga khusus. Sayapun shalat Dzhuhur yang ironisnya hanya berdua dengan bapak sekuriti tadi.
Selepas shalat, saya menuju kantin tak jauh dari Musholla untuk makan siang. Kantin nasi Padang ini juga terlihat lebih ramai dari biasanya. Saya duduk disamping sekumpulan gadis-gadis ABG yang tengah asyik mengobrol, karena memang tidak ada tempat yang tersedia selain itu. Dari obrolan mereka aku mendapatkan beberapa informasi seputar konser musik tadi. Rupanya, Adrie Subono - Java Musikindo - berhasil mendatangkan penyanyi asal Amerika yang lebih dikenal dengan nama Pitbull. Jujur, saya tidak update untuk urusan musik, jangankan internasional, level nasional saja saya gak ngikutin, jadi mendengar nama grup musik Pitbull inipun baru hari ini. Gadis-gadis disamping saya tampak selesai menyantap makan siang, tapi mereka tetap mengobrol dengan asyiknya. Salah satu dari mereka mengeluarkan sebungkus rokok, kemudian gadis-gadis itu semua merokok sambil melanjutkan obrolan mereka.
Tingkah polah anak-anak ABG tadi mengingatkan saya dengan tayangan-tayangan sinetron di televisi kita, saya tidak tahu pasti apakah tontonan itu yang menjadi tuntunan anak-anak remaja sekarang, ataukah memang itu gambaran kehidupan remaja kita saat ini, terutama mereka yang hidup di kota-kota besar macam Jakarta. Ironis sekali melihat mereka rela berjam-jam antri untuk mendapatkan tiket konser, mengeluarkan uang ratusan ribu demi konser ini, setahu saya harga tiket yang paling murah adalah Rp 250.000, bahkan ada yang sudah berjam-jam mengantri begitu dapat giliran ternyata uangnya kurang, dan harus ambil uang lagi kemudian mengantri lagi dari belakang, luar biasa! Siapakah pitbull ini sehingga kok begitu besarnya pengorbanan remaja-remaja tersebut untuk sekedar menonton konser mereka?
Setelah melakukan sedikit searching melalui internet, saya menemukan detail informasi mengenai Pitbull ini. Rupanya, Pitbull bukanlah group musik, tapi nama panggung dari seorang Rapper Amerika keturunan Cuba yang nama aslinya adalah Armando Christian Perez berusia 29th. Latar belakangnya cukup kelam, broken home sejak kecil dan diasuh ibunya yang bercerai dengan ayah Perez. Umur 16th, Perez diusir oleh ibunya karena terlibat dalam perdagangan narkoba. Keberuntungan kemudian menghampiri pemuda ini karena bakatnya dalam musik hip hop reggae, mengantarkannya ke jalur selebritis yang kemudian terkenal bukan saja di Amerika, tetapi juga di mancanegara, termasuk Indonesia. Jika anda coba mengakses official website pitbull, maka anda akan disuguhkan gambar-gambar wanita dengan pakaian cukup terbuka, khas selebrity Amerika.
Sungguh malang remaja kita yang entah disadari atau tidak telah memberikan sebagian wala' nya kepada orang semacam ini, sehingga mereka rela melakukan apa saja hanya demi menonton konsernya. Saya sendiri, hanya bisa beristighfar, memohon ampunan atas kelemahan diri saya dalam dakwah. Saya mungkin lebih memahami dien ini ketimbang remaja-remaja tadi, tapi kelemahan dalam dakwah sungguh menghinggapi diri saya. Saya hanya bisa menyaksikan dengan kebencian dalam hati. Ya Allah, berikan kekuatan kepada hamba agar mampu membela dien Mu dan menyelamatkan generasi-generasi umat Mu dari jurang kehancuran, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar