“Kebijakan standar ganda dari peradaban barat - yang saat
ini umat manusia di dunia berkiblat – sungguh mencengangkan! Di satu sisi,
mereka mengutuk diktator seperti (Bashar) Assad yang mem-bom rakyat muslim di
Syria. Di sisi yang lain, mereka (peradaban barat yg dipimpin PBB/UN)
menggunakan standar kebijakan yang 180 derajat berbeda, mereka memberikan
mandat kepada Prancis untuk mem-bom rakyat muslim di Mali...” kutipan
pernyataan Dr. Nazreen Nawaz seorang aktifis Hizbut Tahrir (tidak dipungkiri HT
adalah organisasi yg paling vokal dalam issue penegakkan syariat Islam dgn
propaganda khilafahnya, sejatinya ini adalah agenda umat Islam seluruhnya,
bukan cuma HT).
Benang merah yang bisa kita lihat adalah, peradaban barat
begitu ketakutan dengan penegakkan syariat Islam yang di usung beberapa
kelompok pejuang, mereka akan melakukan apa saja untuk melucuti usaha-usaha
ini, dari usaha yang sangat halus, sampai usaha yang kasar hingga melanggar
batas-batas kemanusiaan. Selalu ada saja justifikasi sehingga batas-batas
kemanusiaan menjadi nisbi, dengan issue terorisme, terorisme sebenarnya menjadi
legal. Di Syria, meski barat mengutuk (Bashar) Assad atas aksi2nya, mereka juga
(buru-buru) melabeli beberapa brigade oposisi Assad sebagai gerakan terorisme
hanya karena mereka ingin menegakkan syariah Islam di Syria.
Saudara-saudara kita di Syria dan Mali adalah mereka yang
istiqomah di jalan suci Islam, sehingga peradaban barat perlu mengeluarkan
jurus akhir dengan kekerasan. Mereka (para pejuang Islam) benar-benar telah “melacurkan” diri mereka
kepada agama Allah sesuai ayat :
۞ إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا
عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ
بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ [٩:١١١]
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin
diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang
pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji
yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang
lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Sungguh mereka telah mengaplikasikan alquran secara
ultimate, ditengah muslim lain memperlombakan bacaan alquran, mempelajari
alquran hanya untuk kepentingan dunia, dlsb…
Terkadang saya malah berpikir, apakah Islamnya mereka
berbeda dengan Islamnya kita?
Lantas kemanakah suara organisasi Islam (spt Liga Arab?
OKI?) menyikapi kezaliman ini? Silahkan google “Hollande” dan apa yg sedang ia
lakukan di negri2 gurun…
Ya, Presiden Prancis itu sedang menggalang dukungan di
negeri2 Arab terkait intervensi Prancis di Mali. Dan, seperti biasa, pemimpin2
Arab itu begitu ramah menerima tamunya, Presiden Prancis.
Kemana izzah Islam wal muslimin? Bisakah kita berharap pada
Liga Arab, OKI, sementara mereka tidak memiliki agenda menegakkan kembali
syariat Allah di muka bumi?
Bagaimana dengan kita? Muslim Indonesia…. Cukupkah kita
dengan aksi solidaritas dan pengumpulan dana yang kemudian menjadi seperti
siklus tanpa ada penyelesaian mendasar?
Atau kita terlalu mencintai dunia, dan mencukupkan Islam
sesuai “kemampuan” kita, sambil tetap optimis meraih Jannah-Nya?
Tidak perlu jauh ke Syria atau Mali, coba tengok Poso.
Adakah hati kita concern dengan apa yg di alami saudara2 kita yg hanya karena
ingin menegakkan syariah Allah lantas ditembaki oleh densus88 (laknatullah
‘alaihim wa ‘ala kulli ma’ahum)? Dan kita tetap santai melanjutkan kehidupan
kita yang menyenangkan ini…
Paling tidak, sertakan mereka dalam doa-doa kita, dan mari kita sebarkan opini penegakkan syariat Allah, dimanapun kita dan apapun konsekuensinya, itu adalah ujian keimanan...
Hasbunallah, ni’mal maula wa ni’mal wakiil…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar