Selasa, 15 Januari 2013

Syria dan Mali, mereka bukan Palestina



“Kebijakan standar ganda dari peradaban barat - yang saat ini umat manusia di dunia berkiblat – sungguh mencengangkan! Di satu sisi, mereka mengutuk diktator seperti (Bashar) Assad yang mem-bom rakyat muslim di Syria. Di sisi yang lain, mereka (peradaban barat yg dipimpin PBB/UN) menggunakan standar kebijakan yang 180 derajat berbeda, mereka memberikan mandat kepada Prancis untuk mem-bom rakyat muslim di Mali...” kutipan pernyataan Dr. Nazreen Nawaz seorang aktifis Hizbut Tahrir (tidak dipungkiri HT adalah organisasi yg paling vokal dalam issue penegakkan syariat Islam dgn propaganda khilafahnya, sejatinya ini adalah agenda umat Islam seluruhnya, bukan cuma HT).

Benang merah yang bisa kita lihat adalah, peradaban barat begitu ketakutan dengan penegakkan syariat Islam yang di usung beberapa kelompok pejuang, mereka akan melakukan apa saja untuk melucuti usaha-usaha ini, dari usaha yang sangat halus, sampai usaha yang kasar hingga melanggar batas-batas kemanusiaan. Selalu ada saja justifikasi sehingga batas-batas kemanusiaan menjadi nisbi, dengan issue terorisme, terorisme sebenarnya menjadi legal. Di Syria, meski barat mengutuk (Bashar) Assad atas aksi2nya, mereka juga (buru-buru) melabeli beberapa brigade oposisi Assad sebagai gerakan terorisme hanya karena mereka ingin menegakkan syariah Islam di Syria.

Saudara-saudara kita di Syria dan Mali adalah mereka yang istiqomah di jalan suci Islam, sehingga peradaban barat perlu mengeluarkan jurus akhir dengan kekerasan. Mereka (para pejuang Islam) benar-benar telah “melacurkan” diri mereka kepada agama Allah sesuai ayat :

۞ إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ [٩:١١١]
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

Sungguh mereka telah mengaplikasikan alquran secara ultimate, ditengah muslim lain memperlombakan bacaan alquran, mempelajari alquran hanya  untuk kepentingan dunia, dlsb…
Terkadang saya malah berpikir, apakah Islamnya mereka berbeda dengan Islamnya kita?

Lantas kemanakah suara organisasi Islam (spt Liga Arab? OKI?) menyikapi kezaliman ini? Silahkan google “Hollande” dan apa yg sedang ia lakukan di negri2 gurun…
Ya, Presiden Prancis itu sedang menggalang dukungan di negeri2 Arab terkait intervensi Prancis di Mali. Dan, seperti biasa, pemimpin2 Arab itu begitu ramah menerima tamunya, Presiden Prancis.

Kemana izzah Islam wal muslimin? Bisakah kita berharap pada Liga Arab, OKI, sementara mereka tidak memiliki agenda menegakkan kembali syariat Allah di muka bumi?

Bagaimana dengan kita? Muslim Indonesia…. Cukupkah kita dengan aksi solidaritas dan pengumpulan dana yang kemudian menjadi seperti siklus tanpa ada penyelesaian mendasar?
Atau kita terlalu mencintai dunia, dan mencukupkan Islam sesuai “kemampuan” kita, sambil tetap optimis meraih Jannah-Nya?

Tidak perlu jauh ke Syria atau Mali, coba tengok Poso. Adakah hati kita concern dengan apa yg di alami saudara2 kita yg hanya karena ingin menegakkan syariah Allah lantas ditembaki oleh densus88 (laknatullah ‘alaihim wa ‘ala kulli ma’ahum)? Dan kita tetap santai melanjutkan kehidupan kita yang menyenangkan ini…

Paling tidak, sertakan mereka dalam doa-doa kita, dan mari kita sebarkan opini penegakkan syariat Allah, dimanapun kita dan apapun konsekuensinya, itu adalah ujian keimanan...

Hasbunallah, ni’mal maula wa ni’mal wakiil…

Tidak ada komentar: