Ada point penting yang perlu dicermati dalam memahami “rundown”
peristiwa-peristiwa akhir zaman, dan bagian yang paling krusial adalah memahami
informasi yang diberikan Rasulullah dalam haditsnya bahwa umat Islam di akhir
zaman akan membuat perjanjian damai dengan bangsa Rum untuk berkoalisi dalam
sebuah peperangan. Negara manakah bangsa Rum di dunia saat ini? Sebagian besar
ulama mengatakan bangsa Rum kini adalah Eropa dan Amerika. Tapi syaikh Imran
Husein, seorang pakar akhir zaman, punya opini yang berbeda, dan opini beliau
dibackup oleh fakta dan dalil yang cukup kuat.
Berikut adalah 3 alasan bahwa bangsa Rum bukanlah
Amerika/Eropa
1.
Terdapat larangan untuk berteman dengan “Yahudi”
dan “Nasrani” yg berkoalisi
Syaikh Imran mengatakan, jika bangsa Rum adalah Amerika dan
Eropa, padahal kita meyakini dan menyaksikan dengan jelas bahwa Eropa dan
Amerika saat ini adalah pendukung Israel sejati dengan koalisi “European Judeo-Christian
Alliance” nya, maka akan terjadi pelanggaran terhadap perintah Allah, dimana
jelas-jelas Allah SWT melarang umat Islam berwala dengan mereka dalam surat
al-Maidah:51,.
۞ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن
يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ
لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ [٥:٥١]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa
diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.
Apakah mungkin umat Islam melanggar ayat ini dengan
bersepakat dengan Eropa/Amerika untuk berperang melawan kekuatan lain (Rusia,
Iran, China)? Jikapun, perlu berkoalisi dengan Amerika/Eropa, atas dasar
kepentingan apa? Bukankah satu-satunya kepentingan Amerika dan Eropa di timur
tengah adalah mengamankan posisi Israel dan zionisme?? Atas kepentingan apa
Mujahidin akan mengadakan perjanjian damai dengan Amerika dan Eropa? Penulis belum pernah melihat alasan yang jelas
dari para ulama yang menganggap bangsa Rum adalah Amerika/Eropa.
2.
Bangsa Rum dalam alQuran disebutkan secara
positif
Dalam surat ar-Rum, bangsa Rum disebutkan secara positif
oleh Allah swt. Yang terjadi pada saat itu adalah, bangsa Persia (Musyrik Majusi)
sempat mengalahkan bangsa Rum (ahlul kitab Nasrani) sehingga kejadian tersebut mengangkat
moral kaum Musyrikin Quraisy yang membuat sebagian dari mereka mengatakan “Kami
akan mengalahkan pengikut Muhammad sebagaimana Persia mengalahkan Rum!”. Namun
Allah menurukan berita gembira bahwa bangsa Rum akan mengalahkan Persia
beberapa tahun lagi dengan kemenangan yang besar, maka bergemberilah
orang-orang beriman pada saat itu.
Dari surat ar-Rum ini kita bisa memahami bahwa kesamaan
bangsa Rum dengan umat Islam adalah sama-sama pemeluk agama samawi. Dengan
demikian, bangsa Rum yang disebutkan oleh Rasulullah dalam haditsnya yang kelak
akan membuat perjanjian damai dengan umat Islam adalah bangsa yang masih
memegang keyakinan nasrani yang cukup kuat. Apakah kita melihat itu ada pada
Amerika dan Eropa?
Rusia, meskipun memiliki ideology komunis, namun sejatinya
mereka masih memegang kuat nilai-nilai kenasranian mereka, 66% penduduk Russia
mengaku memeluk Kristen Orthodox, dan katedral mereka juga memiliki bentuk yang
mirip dengan masjid-mesjid umat Islam. Lebih layak Amerika ataukah Rusia yang memiliki
sifat-sifat bangsa Rum dan disebutkan secara positif dalam alQuran?
3.
Iran satu poros kepentingan dengan
Amerika/Israel
Apakah mungkin Mujahidin akan membuat perjanjian damai
dengan Amerika/Eropa untuk berkoalisi memerangi Persia (Iran)? Padahal kita
semua mengetahui bahwa Iran berada dalam satu poros kepentingan bersama Amerika
dan Israel, yaitu pertama, menghancurkan Islam (Sunni) dan kedua dalam menjalankan agenda-agenda zionisnya? Sangat
sulit diterima akal sehat bahwa umat Islam akan berkoalisi dengan Amerika-Eropa. Meski memang apa yang di tampakkan Iran -yg
berakidah Taqiyyah- adalah permusuhan tingkat tinggi dengan Amerika/Israel, tapi
di belakang layar, mereka sangat mendukung kepentingan Amerika/Israel.
Bagaimana pula menjelaskan, Yahudi Isfahan sebanyak 70000 orang bisa hidup tentram di
Iran dan kelak akan menjadi pasukan Dajjal?
Di lain pihak, Iran saat ini menampakkan koalisi dan pertemanan
tingkat tinggi dengan Russia, meski sebenarnya itu murni untuk kepentingan
duniawi (ekonomi, pertahanan, dslb), bukan kepentingan ideologis. Iran sengaja
menampakkan kemesraan dengan Russia, dengan tujuan membiaskan umat Islam siapa
bangsa Rum sebenarnya. Lantas bagaimana
kelak Rusia akan memerangi Iran? Biarkan waktu yang menjawab. Yang jelas, kita
menjadi saksi bahwa Russia tidak terlibat aktif dalam poros zionisme
sebagaimana Eropa, Amerika, Israel dan Iran. Dan bukankah pertempuran akhir zaman
adalah tentang ideology al-hak, melawan ideology al-baatil? hizbuLlah melawan
hizbu-Dajjal? Orang-orang Nasrani (ortodhox), yang menjadi mayoritas penduduk
Rusia, memiliki kepentingan yang sama dalam melawan Dajjal (anti-christ), tentu
merekalah yang paling bisa diajak berkoalisi, bukan Nasrani dalam koalisi
Judeo-Christian yg justru kini sedang membangun peradaban dajjal.
Konsekuensi
Menganggap Amerika adalah bangsa Rum dan membuat perjanjian damai dengannya
Konsekuensi yang pertama adalah pelanggaran terhadap surat
al-Maidah:51 disebutkan di atas. Mungkinkah al-imam al-mahdi, yang di utus
Allah untuk menegakkan Islam sekali lagi di muka bumi ini melanggar ayat ini
meski dengan dalih “siasat perang”?
Konsekuensi kedua, jika kita yakin bahwa al-imam al-mahdi tidak
akan mungkin melanggar prinsip-prinsip alQuran, maka beliau tidak akan
mengadakan perjanjian damai dengan Amerika, karena Amerika adalah pendukung “Judeo-christian
alliance”. Namun bagaimanapun selalu ada usaha memecah belah dalam tubuh umat
Islam. Maka, akan ada sebagian mujahidin yang tertipu dan mengadakan perjanjian
damai dengan Amerika. Inilah yang patut diwaspadai karena Rasulullah pernah
mengatakan dalam haditsnya bahwa “ada
sepertiga tentara Islam yang “melarikan diri” dari pertempuran yang mana mereka
tidak akan diampuni oleh Allah SWT selama-lamanya. Ada dua hal yang perlu
dicermati dalam kalimat petikan hadits di atas, pertama, pasukan Islam
(Mujahidin) yang melarikan diri dari perang, dan kedua, dosa mereka tidak akan
diampuni selamanya oleh Allah swt. Mari kita bahas dua hal ini satu persatu,
Melarikan diri dari pertempuran tidak selalu berarti mereka
mundur karena khawatir terbunuh, jika mundur seperti itu adalah bagian dari
siasat perang, maka itu bukan yang dimaksud melarikan diri spt disebutkan dalam
hadits Rasulullah. Menyelisihi perintah komandan apakah bisa disebut melarikan
diri dari pertempuran? Bisa jadi, namun kita lihat lebih jauh lagi. Pasukan
Islam yang terbentuk di akhir zaman adalah orang-orang pilihan, sebab umat
Islam di akhir zaman umumnya terkena penyakit wahn. Mujahidin akhir zaman bukanlah
orang-orang yang sedang mengikuti “wajib militer” sehingga takut mati ada
dalam kamus mereka. Mujahidin akhir zaman adalah orang yang hanya memiliki dua
opsi, hidup mulia, atau mati syahid. Lalu kenapa ada sepertiga yang “melarikan
diri”? Maka kita bisa simpulkan bahwa mereka melarikan diri dari pertempuran
bukan karena takut mati, tapi karena tertipu oleh beberapa gelintir mujahidin
sesat. Bisa jadi, sepertiga mujahidin ini adalah yang menganggap bangsa Rum
adalah Amerika, wallahua’lam bishawab…
Hal yang kedua dalam petikan hadits tadi, bahwa sepertiga
mujahidin yang “melarikan diri” dari pertempuran ini tidak akan diampuni
dosanya oleh Allah swt selama-lamanya. Dalam perbendaharaan hukum Islam, kita
hanya mengenal satu dosa yang tidak akan terampuni, yaitu syirik. Maka bisa
kita simpulkan bahwa sepertiga Mujahidin ini tidak hanya “melarikan diri” dari
pertempuran, tapi juga melakukan kesyirikan. Ini menguatkan pembahasan pertama
bahwa melarikan diri yg dimaksud adalah bukan semata melarikan diri karena
menyelamatkan nyawa. Kita semua tahu bahwa aliansi Amerika-Israel adalah
menjadikan Dajjal sebagai ilah mereka, maka mereka adalah orang-orang musyrik.
Dan jika kita berteman dengan mereka maka akan terkena konsekuensi surat
al-Maidah:51 di atas, bahwa siapapun yang menjadikan mereka sebagai teman, maka
ia menjadi bagian dari mereka.
Sehingga kesimpulannya, konsekuensi kedua jika kita
menganggap Amerika adalah bangsa Rum, kita berpotensi masuk ke dalam sepertiga
Mujahidin yang melarikan diri dari pertempuran yang tidak akan diampuni oleh Allah selama-lamanya, na’udzubillahi min dzalik…
2 komentar:
artikel tidak sesuai kenyataan kalau melihat negara iran.justru musuh utama iran zionis
Hny allah yng bisa menjawab, tenang kalau sdh janji allah dtng, umat muslim pasti akn d beri kn petunjuk oleh allah , dn allah pasti akn menunjukn siapa bngsa rum sbnrny, yng terpenting skrng kuatkn iman sj, allah tdkn menyalahi janjiny, ALLAH maha besar maha sgl2ny
Posting Komentar